TANGERANG – Pada tanggal 22 Desember 2018, peristiwa tsunami yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau di Selat Sunda menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung, Indonesia. Sedikitnya 426 orang tewas dan 7.202 terluka dan 23 orang hilang akibat peristiwa ini. Banyak kisah akibat dari letusan gunung Krakatau yang terletak di selat Sunda dan merupakan jalur transportasi utama dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera. (Selasa, 28/11/2023)
Gunung Anak Krakatau dari hari minggu dan kembali erupsi pagi ini. Letusan itu melontarkan abu vulkanik setinggi 2 kilometer di atas puncak. Letusan pada hari Selasa (28/11) ini terjadi pada pukul 06.29 WIB. Pos pengamatan gunung api Anak Krakatau di Pasauran, Serang melaporkan abu vulkanik dari letusan Gunung Anak Krakatau itu mengarah ke utara
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat menghimbau agar warga Kabupaten Tangerang waspada banjir, angin kencang dan diminta juga waspada bila erupsi dari gunung Krakatau membawa abu vulkanik sehingga dianjurkan menyiapkan masker bila diperlukan saat keluar rumah.
” Kami menghimbau kepada warga Kabupaten Tangerang lebih berhati-hati dan waspada terhadap cuaca ekstrem seperti hujan deras yang disertai petir dan angin kencang, ditambah lagi anak gunung Krakatau meletus jadi buat yang berpergian keluar rumah agar menyiapkankan masker bila diperlukan dikarenakan abu vulkaniknya bisa mengganggu pernafasan” pesan beliau saat dihubungi lewat whatsapp.
Tinggalkan Balasan