Karyabanten.com – Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat (Almas) menggeruduk kantor pengembang perumahan Grand Almas Residance Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang Banten.
Kedatangan puluhan warga penghuni perumahan tersebut mempertanyakan terkait kejelasan soal lahan fasilitas sosial (Fasos) dan lahan fasilitas umum (Fasum) yang menjadi kewajiban pihak pengembang perumahan.
Menurut ketua Aliansi Almas Abdul Rafid SH, bahwa keberadaan Fasos Fasum itu dinilai penting dan menjadi kewajiban pihak pengembang perumahan untuk segera dibangun. Jika fasilitas itu tidak dibangun kata pria yang disapa Opick itu, dapat merugikan warga penghuni perumahan.
“Keberadaan lahan Fasos Fasum itu harus segera dibangun, bila tidak kami selaku warga dan juga Konsumen yang nanti nya akan berdampak seperti banjir,” ungkap Abdul Rafid kepada wartawan di depan kantor pemasaran Perumahan Grand Almas Residance, Rabu (18/9/2024).
Selain itu, puluhan warga juga mempertanyakan terkait analisis dampak lingkungan (AMDAL) dan juga soal Peil Banjir yang dinilai sampai saat belum jelas.
“Banyak hal yang pertanyakan seperti tempat pemakaman umum (TPU) sarana Ibadah seperti Masjid, taman bermain anak, sampai saat ini belum tersedia,” ujarnya.
Dikatakan Opick, lahan Fasos Fasum yang dijanjikan itu, masih berupa hamparan sawah yang belum dibangun sama sekali.
“Kami menyayangkan sikap dari pihak pengembang yang terkesan anti pati terhadap kami warga perumahan ini,” terang Opick.
Kendati demikian, Aliansi Almas meminta pihak pemerintah daerah untuk ambil sikap serta turun melihat kondisi yang terjadi.
“Kami minta pihak Pemkab Tangerang, DTRB, Perkim untuk turun serta mengambil sikap atas persoalan ini,” tegas Abdul Rafid.
Sementara itu Tri yang mengaku Humas perumahan Grand Almas Residence tidak bisa memberikan jawaban apapun dihadapan warga perumahan tersebut. Namun dia bilang, keluhan itu akan ditampung, ia janji akan proses.
Diketahui, sebelum warga perumahan Grand Almas Residence melakukan aksi unjuk rasa ini, telah dua kali bertemu dengan pihak pengembang dan telah melayangkan surat namun tidak ada respon.
Warga meminta kepada pihak developer untuk bersikap kooperatif agar permasalahan ini tidak sampai meluas. (Han/red)
Tinggalkan Balasan