Karyabanten.com – Pihak Kepolisian Polres Tangerang Selatan (Tangsel) diminta untuk melakukan razia terhadap komplotan pelaku tindak kejahatan yang kerap beraksi dalam kendaraan angkutan umum/kota (Angkot).
Komplotan pencopet itu disinyalir kerap mencari mangsanya di sekitar stasiun kereta Serpong dengan sasaran bidikan nya adalah kaum perempuan.
Permintaan razia terhadap para pelaku kejahatan itu disampaikan oleh lembaga sosial kontrol LSM Geram Banten Indonesia. Melalui surat laporan pengaduan kepihak Polres Tangsel dengan nomor : 005/Istimewa/Lapdu/DPP/LSM/GRM-IND/IX/2024.
Perihal, pengaduan dan permohonan untuk dilakukan razia pencopet yang kerap beraksi dalam angkutan umum di sekitar wilayah stasiun kereta api Serpong.
“Komplotan pencopet tersebut melancarkan asinya di dalam angkutan umum dengan modus operandi pura-pura bertengkar dan pura pura muntah di dalam angkutan umum, ” ucap ketua DPP LSM Geram Banten Indonesia Alamsyah MK, Selasa (17/9/2024).
Ketua LSM geram Banten Indonesia Alamsyah menegaskan, bahwa surat pengaduan ini disampaikan lantaran dinilai penting dan diduga kuat komplotan pencopet tersebut seringkali beraksi di sekitar stasiun kereta Serpong.
“Maka jelas kelompok pencopet tersebut dapat membahayakan keselamatan dan keamanan bagi warga pengguna angkutan umum, ” terang Alam.
Oleh karena demikian ujar Alamsyah, Kepolisian Republik Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat menegakkan hukum serta memberi perlindungan pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
“Yang menjadi dasar pengaduan dan permohonan kami yakni, bahwa pada hari Jumat tanggal 13 September 2024 pukul 19.00 telah terjadi tindak kejahatan pencopetan yang dilakukan oleh gerombolan pencopet yang berjumlah 3 orang pelaku bahkan diduga jumlah mereka lebih dari 3 orang diduga juga melibatkan oknum sopir angkot, “jalas Alam.
Kejadian tersebut dialami oleh dua orang wanita ibu dan anak gadisnya serta seorang anak yang berusia 7 tahun para korban kehilangan dua unit handphone Selama perjalanan dari stasiun kereta api Serpong menuju Kalideres yang mana korban saat itu Ingin turun di Mall Tangerang City.
“Saat kejadian kendaraan angkutan umum tersebut belum jauh dari stasiun kereta api Serpong tepatnya di jalan Pahlawan Seribu Kelurahan Lengkong gudang di depan SPBU Lengkong Gudang, ” ujar nya.
Menurut Alamsyah bahwa modus operandi yang digunakan para pelaku adalah berpura-pura menjadi penumpang dan naik angkot satu persatu dengan jarak sekitar 3 meter salah satu pelaku berpura-pura muntah sementara pelaku lain marah-marah hingga terjadi keributan di dalam angkot yang disaksikan juga oleh seorang anak kecil hingga membuatnya menangis kencang karena ketakutan.
“Berdasarkan peristiwa tersebut kami mohon kiranya Kapolres Tangerang Selatan dapat Menindaklanjuti pengaduan ini segera menangkap gerombolan komplotan pencopet tersebut dan melakukan razia serta penertiban angkot di sekitar stasiun kereta api Serpong guna mencegah aksi kejahatan serupa terulang kembali serta untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat khususnya para penumpang angkutan umum, ” tandasnya.
Diketahui, surat pengaduan tersebut juga ditembuskan kepada Kapolri dan Polda Metro Jaya. (Han/red)
Tinggalkan Balasan