Karyabanten.co – Salah satu tokoh muda asal Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang Juhanda SM dengan gamblang menyebut Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Tangerang Drs. H. Moch Maesyal Rasyied – Intan Nurul Hikmah merupakan calon pemimpin yang Ideal.
Sebab kata pria 35 tahun yang juga selaku Direktur Utama CV Mitra Top serta aktif sebagai narasumber di berbagai kegiatan seminar kampus ini, ada tiga hal yang menempel pada diri Bacalon Bupati Tangerang Drs H Moch Maesyal Rasyied dan itu menurutnya telah teruji selama 41 tahun mengabdi di Pemerintahan Kabupaten Tangerang.
“Tiga hal yang telah teruji itu yakni secara Etikabilitas, secara Intelektualitas dan secara Elektabilitas nya,” ungkap Juhanda SM, Minggu (8/9/2024).
Menurut pria yang saat ini tengah menempuh pendidikan Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis di Universitas Esa Unggul ini, dalam diri Bacalon Bupati Tangerang Maesyal ini telah teruji secara Etikabilitas, karena pemimpin yang teruji Etikabilitas nya adalah seseorang yang memiliki integritas moral yang tinggi dan selalu bertindak sesuai dengan nilai-nilai etika.
“Etikabilitas yang kuat memastikan bahwa pemimpin dapat dipercaya, transparan, serta tidak terlibat dalam tindakan yang merugikan secara moral seperti Korupsi, Nepotisme, atau penyalahgunaan kekuasaan. Pemimpin dengan etikabilitas yang baik juga cenderung memperhatikan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi,” jelasnya.
Lalu secara Intelektualitas nya lanjut Juhanda, Intelektualitas merujuk pada kemampuan seorang pemimpin dalam memahami, menganalisis, dan mengatasi berbagai tantangan kompleks yang dihadapinya.
“Pemimpin yang teruji secara intelektualitas memiliki wawasan luas, pemahaman mendalam mengenai berbagai aspek, serta mampu mengambil keputusan berdasarkan data, analisis, dan pemikiran kritis,” terang dia.
Dijelaskan dia, pemimpin yang cerdas juga terus belajar dan terbuka terhadap gagasan baru, sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan menghadirkan solusi inovatif. Dalam konteks politik, bisnis, atau organisasi, intelektualitas juga menunjukkan kemampuan seorang pemimpin dalam memahami konteks yang lebih besar dan merumuskan kebijakan yang efektif.
Yang ketiga kata dia yang harus dilihat, secara Elektabilitas nya, yakni kemampuan seorang pemimpin untuk memenangkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat atau kelompok yang dipimpinnya. Ini mencakup bagaimana seorang calon pemimpin berkomunikasi dengan audiens, menjaga reputasi, dan membangun hubungan yang kuat dengan konstituennya.
“Seorang pemimpin yang memiliki elektabilitas tinggi biasanya memiliki karisma, rekam jejak yang baik, serta visi yang dapat menarik dan menggerakkan orang lain,” ujarnya.
Namun ujar dia, penting untuk dicatat bahwa elektabilitas tidak hanya soal popularitas, tetapi juga tentang kemampuan untuk mempertahankan dukungan dan kepercayaan tersebut dalam jangka panjang melalui kinerja yang konsisten.
Ketiga aspek ini yaitu Etikabilitas, Intelektualitas dan Elektabilitas harus dipertimbangkan secara bersamaan untuk memilih pemimpin yang ideal.
“Pemimpin yang teruji dalam ketiga hal ini akan mampu memimpin dengan moralitas yang baik, kecerdasan yang memadai, dan dukungan yang kuat dari masyarakat nya dan itu semua ada pada sosok Drs. H. Moch Maesyal Rasyied – Intan Nurul Hikmah,” tandasnya.
Maka dari itu sambung Juhanda, dalam memilih pemimpin, penting untuk melihat bagaimana calon pemimpin tersebut menjaga etika dalam mengambil keputusan, berinteraksi dengan orang lain, dan menjalankan tugasnya. (Han/Red)
Tinggalkan Balasan