Tangerang – Proyek pembangunan jalan atau betonisasi jalan raya Munjul – Adiyasa tepatnya di Gajah Barong Desa Cileles Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang tuai kecaman dari sejumlah pengguna jalan.

Pasalnya, kegiatan betonisasi jalan yang bersumber dari APBD Kabupaten Tangerang 2024 itu, saat ini tengah digarap, namun akses untuk arus lalulintas ditutup total.

“Perbaikan jalan Munjul – Adiyasa akses jalan di tutup total sama pelaksana kontraktornya, apakah sesuai tidak dengan SOP nya, kita para pengguna jalan keberatan harus nya perbaikan cor nya separoh separoh ya, mestinya jauh jauh hari sudah ditentukan rekayasa arus lalulintas, jangan asal dibuang ke perkampungan begini yang akhirnya terjadi penumpukan dan macet berjam jam, ” Aminudin warga asal Perumahan Cikasungka, Senin (15/7/2024) sekira pukul 18.00 WIB.

IMG 20240715 211517
Kondisi arus lalulintas di jalan Munjul – Adiyasa macet dampak dari kegiatan proyek galian Betonisasi jalan.

Bahkan ia menuding pihak pelaksana proyek Betonisasi jalan itu hanya mikirin diri sendiri namun ia tak memikirkan masyarakat umum sebagai pengguna jalan.

“Ini kontraktor mikirin diri sendiri, baru kali ini saya melihat kontraktor perbaikan jalan digali semua akses ditutup total, seharusnya separuh separuh ini kan jalan umum aktivitas masyarakat umum pun harus juga diperhatikan, bagaimana kali cara pengaturannya, nggak jelas juga itu,” ungkap Aminudin.

Dampak dari proyek itu, arus lalulintas dialihkan ke jalan kampung Cigaling – Bantar Panjang, dimana jalan tersebut sempit bagi kendaraan truk maupun mobil yang berpapasan sehingga menyebabkan kemacetan panjang.

“Terpaksa harus melewati jalan kecil. Jalan tersebut bukan untuk mobil truk pasir, yang pada akhirnya jalan itu bakal hancur lagi, gimana kali koordinasi rekayasa arus lalulintas nya,” ujarnya.

Sementara itu Wawan pengguna jalan lainnya mempertanyakan bagaimana analisa terhadap dampak lingkungan nya atas kegiatan proyek pembangunan jalan tersebut.

Perbaikan jalan di sekitar Gajah Barong tidak memperhitungkan analisa dampak lingkungannya kali ya. Bagaimana metode kerjanya kok ditutup total dua arah kenapa nggak satu jalur tetap dibuka supaya macet tidak kemana-mana.

“Ayo LSM kawal perbaikan Jalan supaya lancar berkualitas cara kerja dan hasil kerjanya,” tandas Wawan.

Pantauan di lokasi kegiatan, terlihat sejumlah kendaraan roda empat terpaksa harus putar balik akibat terjebak dalam kemacetan panjang. (Han)

Editor : Burhanuddin.