KARYABANTEN.COM – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten, Taufik Arahman meminta Pemerintah untuk mencarikan solusi bagi 3.700 karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Kabupaten Tangerang.
Taufik mengatakan ada tiga perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya, diantaranya PT Mayora Indah Tbk sebanyak 200 karyawan, dan PT Adis Dimension Footwear 1.500 karyawan.
“Kemudian PT Victory Ching Luh sedang dalam proses PHK terhadap 2.000 karyawan,” katanya, Jumat (7/3/2025).
Taufik menyebut ada beberapa faktor ketiga perusahaan tersebut mem- PHK ribuan karyawan nya. Misalnya saja PT Adis yang PHK Karyawannya karena faktor pasar yang alami penurunan dan juga diduga melakukan Van Line atau berencana pindah dari Kabupaten Tangerang dengan dalih ekspansi perusahaan ke wilayah Jawa Tengah.
“PT Chingluh juga karena akan pindah ke Jawa Tengah. Sedangkan PT. Mayora melakukan PHK karena Karyawan tersebut karena habis kontrak kerja,” terangnya.
Menurut Taufik, Van Linenya perusahaan-perusahaan tersebut ke Wilayah Jawa, berdasarkan informasi karena persoalan Upah Minimum Regional (UMR) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang terbilang tinggi di Banten sehingga berdampak terhadap biaya produksi.
“Informasi yang saya dapat itu akan pindah perusahaan itu tadi alasannya karena UMR dan UMK di wilayah kita,” ujarnya.
Selain itu, Taufik juga mengaku miris terhadap industri-industri di Banten yang berencana dan sudah melakukan perpindahan ke wilayah lain dengan dalih ekspansi. Dirinya menilai, ekspansi perusahaan tersebut akan menjadi bom waktu untuk Banten. “Iya saat ini alasannya adalah ekspansi, tapi perlu dianalisa dengan betul jangan sampai menjadi bom waktu, karena kalau ekspansi atau melalukan perluasan bisnis tidak mungkin melakukan PHK,” tegasnya.
Maka dari itu, Wakil Rakyat dari Kabupaten Tangerang in pun meminta pemerintah melakukan berbagai upaya yang cepat dan tetap terhadap dampak PHK itu. Ia juga berharap Pemprov Banten serius dalam menyelesaikan persoalan investasi dan ketenagakerjaan, agar pertumbuhan ekonomi sesuai dengan harapan.
“Harus serius kalau perlu dibentuk Satgasnya, jangan sampai perusahaan di wilayah Banten ini hengkang harusnya bertambah. Kita harus cari akar masalahnya dimana dan harus ada solusi terbaik, jangan sampai investasi di Banten terhambat akibat persoalan yang terus berulang,” tandasnya.
(Der/San)
Tinggalkan Balasan